Siapa yang mau halaman-halaman website-nya berada di urutan atas pencarian Google? Jawabannya pasti 100% ya. Tapi, untuk mewujudkannya gak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan strategi yang tepat agar content yang dibuat merupakan jawaban atau solusi yang dicari oleh traget audience kita.
Dikarenakan keywords udah gak lagi menjadi hal utama dalam SEO. Strategi dengan memasukkan banyak keywords ke dalam content udah gak maksimal lagi. Hal ini dikarenakan Google lebih memerhatikan hubungan semantik setiap halaman yang ada di website.
Nah, perubahan inilah yang membuat kita perlu melakukan pendekatan yang berbeda dalam memaksimalkan performa content, yakni dengan menggunakan model content cluster.
Sudahkah kamu menerapkan model strategi content cluster ini? Jika belum, content ini adalah jawaban untukmu. Jika sudah, great! Tapi tetap bisa lanjut baca untuk mengingat ulang strategi yang udah kamu jalankan, ya. Siapa tau ada beberapa informasi tambahan yang belum kamu tahu. =)
Apa itu Content Cluster?
Ketika mendengar kata cluster, yang terbayang malah cluster perumahan? Walaupun cukup random lol, tapi konsep content cluster ini bisa dibilang mirip dengan cluster perumahan. Untuk mengetahui apa itu cluster konten, langsung aja yuk cek definisnya di bawah ini:
Content cluster bisa didefinisikan sebagai metode untuk mengorganisir content di dalam website menjadi cluster/kelompok content yang memiliki kesamaan. – marketmuse.com
Content cluster adalah strategi SEO yang didesain untuk mengoptimasi struktur website dan internal link dengan cara mengorganisir topik content melalui pillar dan cluster pages. – plezi.co
Dari definisi di atas ada istilah pillar page dan cluster page, dan interlink. Untuk yang belum familiar, bisa cek definisi sekaligus gambaran dari struktur content cluster berikut.
- Pillar page adalah halaman yang membahas topik secara general yang dicari oleh target audience. Tapi gak membahas semua bagian yang ada sangat mendetail, lebih ke to the point. Hal ini dilakukan untuk memberikan ruang untukmu membuat content-content pendukung lain dan mengarahkan pada topik-topik yang lebih luas.
- Content cluster adalah content pendukung yang dikembangkan dari bagian-bagian hal yang dibahas di pillar page tadi. Bedanya, jika di bagian pillar page bagian itu dijelaskan secara general, di bagian cluster dijelaskan dengan mendetail.
- Interlink/hyperlink adalah proses mengkaitkan halaman web-mu ke halaman lain dengan menyematkan link url-nya pada bagian kata, frase yang ada di dalam halaman lain tersebut. Dengan adanya interlink ini bukan hanya memudahkan audience dalam memahami website-mu, tapi juga SERPs, seperti Google.
Jadi kunci utamanya:
Content cluster = Pillar page + Content cluser + Interlink
Siapa saja yang bisa mengimplementasikan model content cluster?
Bisnis apapun, entah itu B2B, B2C, bahkan hingga personal blog bisa mengguankan strategi SEO ini, karena content cluster dapat menjangkau semua buyer’s journey.
Tujuan dari Content Cluster
Tujuan dari content cluster adalah membuat sebanyak-banyaknya user intents yang relevan, membangun authority atas website/brand-mu, dan dikutip dari contentmarketinginstitute, dengan menggunakan model content cluster membuktikan pada Google hubungan semantik antara setiap halamannya.
Cara Membuat Content Cluster
Untuk mendapatkan performa yang baik di Google, kita harus memprioritaskan target prospek kita, maka Google pun akan memprioritaskan kita. Nah, ini dia 5 cara untuk membuat content cluster :
1. Menentukan pillar page
Dalam tahap ini termasuk dengan menyesuaikan kembali tujuan dari adanya website/brand-mu, kemudian mencari tahu topik yang target audience-mu inginkan. Setelah mengetahuinya, putuskan pillar page yang akan menjadi pondasi dari semua content yang ada di content cluster.
Baca juga: Agar Pemasaran Efektif, Kenali Target Customer dengan Membuat Buyer Persona
2. Melakukan keyword research
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, keyword research tetap menjadi bagian penting dalam SEO. Keyword ini akan bermanfaat untuk membantumu membuat kerangka dan menjelaskan topik-topik cluster content.
Untuk membantu mencari long tail keywords & parent topic, kamu bisa menggunakan tools seperti Answerthepublic, Ahrefs, ataupun Semrush. Bahkan kamu juga bisa memanfaatkan pencarian Google, lho.
3. Mulai menulis cluster pages
Format penulisan cluster pages sama saja seperti penulisan artikel/blog biasanya. Hal yang perlu diingat sebisa mungkin hindari penulisan halaman cluster yang lain karena nantinya jika meluas ke topik lain akan mirip seperti pillar page.
4. Menuliskan pillar page
Jika kamu memiliki website yang memiliki banyak content, kamu bisa melakukan content audit terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk membantumu dalam mencari topik-topik berkaitan yang bisa kamu refresh.
Tapi, kalau site kamu ini masih baru, kamu bisa langsung lanjut untuk menuliskan pillar page dari topik dan keywords yang sudah kamu tentukan distep sebelumnya. Walaupun gak ada angka pasti berapa kata yang mencerminkan pillar page yang bagus, tapi biasanya pillar page itu memiliki format long form content.
Kenapa cluster page ditulis lebih dulu dibandingkan pillar page-nya? Dilansir dari contentmarketinginstitute, jika kita langsung ke pillar page, akan membuat kita kesulitan dalam menentukan subtopic clusters.
Tapi, antara step 3 & 4 ini bisa disesuaikan dengan kenyamananmu. Jika kamu lebih prefer menulis pillar page lebih dulu, baru kemudian content cluster, itu gak masalah jika urutannya ditukar.
5. Memasukkan interlink
Secara berkala, begitu content selesai, masukkan interlink ke dalam pillar page maupun cluster page untuk menggabungkan setiap bagian content. Setelah step 5 selesai, masih ada tugas lain, yaitu menjaga pillar page dan cluster yang sudah ada tetap up to date. Jangan lupa juga untuk secara regular menambahkan content baru, ya.
Kesimpulan
Strategy model content cluster dapat meningkatkan organic traffic dan peringkat yang lebih baik di SERPs. Tapi, hal yang tak boleh dilupakan adalah result-nya gak akan terlihat secara instant, ya. Diperlukan waktu untuk dapat melihat result-nya.