Hanya dalam kurun waktu beberapa tahun, perubahan dari cara kita berbelanja dan bertransaksi menjadi sangat berbeda jauh. Hal berbeda yang paling saya rasakan adalah dari segi pembelanjaan yang sekarang lebih banyak dilakukan secara cashless.
Sekarang ini, konsumen semakin selektif dan lebih produktif dalam mencari produk-produk yang mereka inginkan. Untuk itu, metode marketing tradisional sudah tidak ampuh untuk menarik konsumen. Kita perlu beralih ke strategi modern yang dikenal dengan nama inbound marketing.
Inbound Marketing?
Inbound marketing adalah strategi bisnis yang menarik perhatian prospek, dan juga customer dengan cara membuat konten-konten bernilai yang memang mereka cari, maupun dapat menjadi solusi.
Baca juga: Serba-serbi Content Marketing & 7 Pondasinya
Inbound vs Outbound
Dari definisinya ini, jelas berbeda dengan outbound marketing yang contentnya belum tentu dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu, outbound marketing juga lebih bersifat satu arah. Contohnya, seperti ada yang dipasang di koran, TV, hingga papan reklame.
Alasan kita perlu beralih ke inbound marketing adalah karena saat ini konsumen lebih selektif dan aktif dalam mencari informasi berkaitan dengan produk yang ingin mereka beli.
Saat mendapatkan informasi yang irrelevant, kini konsumen akan segera beralih. Selain itu, konsumen saat ini cenderung membagikan pengalamannya di sosial media ataupun site rekomendasi.
Nah, ada 4 tahap yang harus dilalui untuk menjalankan inbound marketing ini.
1. Attract
Dikutip dari poweredbysearch.com, ketika seseorang memilih materi marketing, kita hanya memiliki waktu 30 detik untuk meyakinkan mereka dan membuat mereka tertarik.
Baca juga: SUCCES – 6 Prinsip Untuk Membuat Ide Mudah Diingat Audience
Untuk itu, kita harus memastikan bahwa content yang dibuat merupakan konten berkualitas yang memang dicari oleh konsumen. Sebelum eksekusi membuat kontennya, perlu dilakukan riset terlebih dahulu. Tools yang digunakan pada fase ini, yaitu blogging, video, podcast, socmed.
Untuk divisi yang lain, seperti sales dan customer service melakukan hal yang sejalan, misalnya adalah dengan melakukan meeting atau call untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan konsumen.
2. Convert
Tahap berikutnya adalah merubah mereka jadi prospek dengan mendapatkan informasi kontak mereka. Bagi para marketer, kontak informasi calon customer merupakan info yang berharga.
Oleh karena itu, dibutuhkan landing page dan juga konten yang bermutu, yang merupakan informasi yang mereka cari atau butuhkan. Untuk itu, kita harus memberikan suatu yang berharga sebagai nilai tukarnya. Bisa berupa blog post, ebooks, webinars.
3. Close
Dalam tahap closing ini, merupakan tahap dimana kita merubah prospek menjadi customer . Tools marketing yang digunakan dalam tahap penutup ini, misalnya adalah email marketing, dan lead scoring.
4. Delight
Setelah merubah prospek menjadi konsumen, kita tetap harus melakukan inbound marketing yang membuat mereka menjadi customer yang loyal. Caranya adalah dengan membuat content berkualitas yang konsisten, melakukan interaksi di social media, dan marketing automation.
Kesimpulan
Inbound marketing menjadi strategi marketing yang wajib dijalankan untuk menarik perhatian prospek dan menjaga konsumen tetap loyal. Dengan komunikasi 2 arah dan memahami konsumen, maka marketing pun akan berjalan dengan baik.