“Paham Buyer persona?”, “Familiar dengan B2B? Apaan ini?”, Itulah pertanyaan yang dulu muncul di benak saya, sewaktu mencari pekerjaan full time writer (Masa-masa sebelum mengenal Content marketing). Tanpa pikir panjang langsung saya tutup halaman lowongan pekerjaan yang melampirkan persyaratan tersebut.
Selain kedua istilah itu, masih ada banyak istilah menyangkut content marketing di luar sana. Dan menurut saya, sangat amat penting untuk diketahui. Bahkan, untuk penulis content sekalipun.
Contoh situasinya?
Misalnya, tim content (penulis, SEO specialist, team lead) mengadakan meeting membahas performa website. Terus muncul persentase bounce rate yang tinggi, hampir menyentuh angka 60%. Melihat angka yang tinggi, salah satu content writer kegirangan, “Yeay! Pekerjaan kita membuahkan hasil ya.” Rekan-rekan kerja yang lain langsung speechless dan menunjukkan muka sedih.
Kenapa? Karena semakin tinggi angka bounce rate, berarti semakin menurun performa website, alias bounce rate sampai mencapai angka 60% itu berarti kabar buruk! Untuk itu, seperti saya bilang, rasanya ada beberapa istilah content marketing yang perlu diketahui juga oleh content writer.
Nah… tanpa berlama-lama lagi, yuk cek 23 istilah penting yang sering dipakai dalam bidang Content marketing berikut.
- A/B Testing (Split-Testing)
- B2B
- B2C
- Bounce Rate
- Buyer Persona
- CTA
- CTR
- CMS
- CR
- CPA
- CPC
- Email Marketing
- Exit Rate
- Impression
- Landing Page
- Link Building
- Newsjacking
- Open Rate
- Pageviews
- PPC
- RoI
- Sales Funnel
- Unique Pageviews
1. A/B Testing (Split-Testing)
Istilah yang sering disebut juga sebagai split testing ini merupakan metode uji coba yang dilakukan untuk dapat meningkatkan konversi secara online. Metode ini dilakukan dengan menggunakan 2 model yang berbeda.
Misalnya, perbedaan tata letak buy button, form sign-up, hingga warna headline pada landing page. Fungsi A/B testing adalah untuk mengetahui respon dari user, mengenai model manakah yang paling efektif.
2. B2B
Istilah yang merupakan kepanjangan dari Business to Business ini merupakan langkah penjualan suatu produk atau jasa pada perusahaan lain (bukan konsumen). Contohnya adalah Adobe, Amazon Business, dan Ralali.
3. B2C
Business to Consumer, yang berarti model bisnis yang melakukan transaksi penjualan ke konsumen, per orangan ataupun grup. Contoh bisnis yang satu ini, yaitu Shopee, Tokopedia, dan Apple.
4. Bounce Rate
Bounce rate adalah nilai ukur dalam bentuk persentase atas visitor yang berkunjung ke website kita, dan kemudian leave tanpa melihat halaman lain yang ada di website.
Semakin rendah angka bounce rate, maka semakin baik. Untuk mengetahui bounce rate, bisa dilakukan dengan menggunakan Google Analytics.
5. Buyer Persona
Riset atas profile target consumer, seperti pekerjaan, tantangan, permasalahan, hobi, dan kebutuhannya, itulah yang dinamakan Buyer Persona. Dengan membuat buyer persona, langkah pemasaran yang kita lakukan pun akan berjalan maksimal dan tepat sasaran.
6. CTA
Sering melihat tulisan atau button ‘Klik di sini’, ‘Buy now’, ‘Subscribe’? Itu adalah bagian dari Call to Action (CTA). CTA yang efektif dibuat dalam beberapa kata atau frase yang singkat dan jelas. Biasanya CTA disematkan pada bagian akhir konten.
7. CTR
Click-Through Rate (CTR) merupakan perbandingan atau rasio antara jumlah user yang mengklik sebuah link dengan jumlah total user yang melihatnya di SERPs (impression). Misalkan, ada 500 user yang melihat link tersebut di halaman Google, tapi hanya 50 orang yang mengkliknya. Itu berarti CTR-nya 10%.
8. CMS
Dalam mempublikasikan dan mengelola konten digital, tanpa perlu mengerti coding dapat dilakukan dengan bantuan system atau aplikasi yang dikenal dengan nama Content Management System (CMS). WordPress, Joomla, dan WIX adalah contoh dari CMS.
9. CR
Conversion rate adalah persentase dari visitor yang melakukan tindakan sesuai goal perusahaan. Misalnya, transaksi pembelanjaan, mengisi data diri, dan mendownload ebook.
Cara untuk menghitung CR adalah dengan membagi jumlah visitor yang melakukan tindakan dengan total keseluruhan visitor yang berkunjung ke website.
10. CPA
Cost Per Action (CPA) didefinisikan sebagai model payment pengiklanan digital yang terjadi bila user melakukan tindakan yang spesifik. Contohnya, seperti mengisi alamat email atau mendownload aplikasi. Bisa dikatakan CPA merupakan bagian dari affiliate marketing.
11. CPC
Digital advertising payment lainnya, yaitu Cost Per Click (CPC), berarti pengiklan akan membayarkan biaya berdasarkan klik. Jadi walau link pengiklan ada di halaman pertama Google, tapi tidak diklik oleh user, maka tidak akan ada pembayaran.
12. Email Marketing
Strategi marketing dengan cara mengirimkan email secara berkala, entah itu weekly ataupun monthly ini, jika dilakukan secara baik, dapat meningkatkan kepercayaan dari subscriber.
13. Exit Rate
Persentase visitor mengunjung beberapa halaman dari website dalam sesi yang sama, kemudian keluar, merupakan Exit rate. Contohnya, visitor mengunjungi halaman homepage, kemudian blog, lalu membaca salah satu konten, dan kemudian leave dari website. Berarti exit rate-nya 4.
Bisa disimpulkan kalau semua bounce rate merupakan exit rate (pada tindakan terakhir), tapi semua exit rate bukanlah bounce rate.
14. Impression
Impression adalah ketika berbagai bentuk media digital muncul di halaman search engine dan terlihat oleh user.
15. Landing Page
Halaman yang ada di website dengan fungsi untuk mengubah visitor menjadi prospektif customer itulah landing page. Dengan kata lain, landing page adalah spesifik halaman yang didesain untuk marketing campaign dengan satu goal yang khusus. Sebagai contoh, kamu bisa mengecek landing page terbaik versi Hubspot.
16. Link Building
Tindakan dan proses dalam mendapatkan link dari website lain adalah makna dari link building. Link building merupakan bagian dari strategi off page SEO, guna membuat website kita mendapatkan peringkat yang lebih baik di SERPs.
17. Newsjacking
Istilah newsjacking yang dipopulerkan oleh marketer David Meerman Scott berarti proses memanfaatkan berita yang tengah viral untuk meningkatkan trafik, memperkuat sales & marketing perusahaan.
18. Open Rate
Istilah satu ini adalah persentase dari email subscriber yang membuka pesan email marketingmu. Dilansir dari campaignmonitor.com, open rate yang bagus itu ada di 20-40%.
19. Pageviews
Total dari halaman website yang dilihat oleh visitor dinamakan sebagai pageview. Metric ini akan muncul saat kita menggunakan Google Analytics. Viewed yang berulang dalam satu halaman website turut dihitung.
20. PPC
Definisi Pay Per Click, yaitu model advertising/ jenis iklan dimana pengiklan akan membayar setiap klik yang didapat melalui link iklan yang dipasang. Biayanya tergantung pada istilah tertentu yang tengah populer.
Perbedaannya dengan CPC, yaitu PPC lebih merupakan model iklannya, sementara CPC merupakan metric fee yang harus dikeluarkan untuk setiap kliknya.
21. RoI
Return on Investment (RoI) merupakan metric yang mengukur keuntungan atau kerugian yang dialami perusahaan, dengan cara membagi antara investasi/modal dengan laba yang diperoleh. RoI sangat penting karena dapat menjadi evaluasi bagi perusahaan.
22. Sales Funnel
Sales funnel merupakan bentuk visual yang menggambarkan customer journey. Dari mulai tingkat awareness hingga akhirnya terjadi konversi. Di setiap tingkatannya akan ada potential customer yang tidak melanjutkan ke tahapan berikutnya karena berbagai alasan. Oleh karena itu, sales stage ini digambarkan seperti sebuah corong.
23. Unique Pageviews
Berbeda dari pageviews, yang setiap viewed pada halaman yang sama tetap dihitung. Unique pageviews berarti jumlah keseluruhan pageviews dari user yang sama dalam satu sesi yang sama. Misalkan, dalam satu sesi visitor masuk ke dalam halaman yang sama sebanyak 10 kali. Dalam pageviews, hal ini hanya dihitung sebagai 1 kali.
Semoga ulasan terms ini bisa membantu untuk memahami lebih jelas dunia Content marketing, ya.