Content strategy sangat penting untuk menentukan sukses tidaknya content marketing. Untuk itu, dalam memutuskan suatu strategi tidak bisa dilakukan secara instan. Diperlukan adanya riset terlebih dahulu, salah satunya adalah melakukan riset kompetitor. Untuk proses risetnya sendiri dimanakan Competitive Content Analysis, atau analisis konten kompetitif, teman BCM.
Analisis konten kompetitif merupakan proses dalam menganalisis strategi konten kompetitior dalam sebuah struktur untuk mengetahui best practices yang dijalankan oleh mereka.
Seberapa penting analisis konten kompetitif? Bagaimana cara untuk melakukannya? Temukan jawabannya di bawah ini:
3 Keuntungan Melakukan Analisis Kompetitor
Sebelumnya sudah disebutkan kalau analisis kompetitor itu penting dalam content marketing. Tapi, apa saja manfaat atau keuntungan yang didapat dengan melakukannya? Berikut 3 keuntungan yang bisa diperoleh dengan melakukan competitive content analysis.
Menjadi benchmark untuk content marketing kamu
Dengan melakukan analisis pada website kompetitor membuat kamu dapat menjadikannya sebagai tolak ukurmu dalam menjalankan content marketing. Misalnya saja adalah bagaimana peringkat content mereka di Google, kemudian bagaimana dengan pageviews, interaksi audience, seperti comment dan share?
Memastikan content tetap relevan dan menarik untuk audience
Dikarenakan dunia digital dinamis, maka mau tidak mau kamu pun perlu selalu update dengan perubahan-perubahan yang terjadi. Dalam hal ini keterkaitannya dengan jenis content yang diproduksi oleh kompetitor.
Kamu jadi bisa mengetahui jenis content seperti apa yang disukai target audience, hingga membuat mereka melakukan CTA sesuai dengan yang kamu harapkan. Berlaku juga hal yang sebaliknya, kamu juga bisa tahu jenis content seperti apa yang tidak mendapat traffic tinggi.
Menemukan gap dan peluang
Bukan hanya jadi tahu top dan low performing content, melalui analisis kompetitor kamu juga bisa menganalisis gap dan peluang content yang masih belum dimiliki kompetitor, dan berpotensi menarik perhatian audience.
Cara Melakukan Analisis Konten Kompetitif
Dalam melakukan analisis konten kompetitif, terbagi menjadi 3 tahapan. Ke-3 tahapan tersebut, yakni:
Mengetahui siapa kompetitormu
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari tahu siapa kompetitor dari bisnis atau perusahaan yang kamu jalankan. Selain melakukannya secara manual, yakni dengan cara browsing di Google produk atau jasa bisnis lain yang memiliki kemiripan dengan bisnis kamu, kamu juga bisa menggunakan bantuan tools digital marketing.
Kali ini BCM akan memberikan contoh mencari tahu kompetitor dari e-commerce Tokopedia dengan menggunakan Semrush.
Setelah memasukkan domain Tokopedia, pada bagian menu di sebelah kiri pilih Organic Research.
Kemudian pada bagian data sebelah kanan, ganti pilihan overview menjadi competitors
Kamu pun akan langsung mendapatkan daftar kompetitor, beserta detail traffic serta paid keywords mereka.
Meski demikian, dalam membuat daftar kompetitor, kamu perlu mengetahui bahwa kompetitor terbagi menjadi 2 tipe.
- Direct competitor, yang menawarkan produk atau jasa sama persis dengan yang kamu tawarkan.
- Indirect competitor, yang menawarkan produk atau jasa berbeda dengan yang kamu tawarkan. Namun tetap memenuhi kebutuhan dari target audience kamu.
Untuk lebih memahami perbedaan dari 2 tipe kompetitor ini, kamu bisa melihat tabel perbedaan dan contohnya berikut.
Direct competitor | Indirect competitor |
Coca-Cola – Pepsi | Coca-Cola – Buavita |
Pizza hut – Domino’s pizza | Pizza Hut – Gokana Ramen |
Fimela – Popbela | Fimela – Hipwee |
Melakukan analisis kompetitor
Sudah mengetahui siapa saja direct dan indirect competitor bisnis kamu? Tahapan selanjutnya adalah mengumpulkan informasi dan analisis. Dengan melakukannya, kamu dapat memahami lebih baik strategi kompetitormu tersebut. Langkah-langkah yang perlu kamu lakukan, yaitu:
Screening secara manual
Untuk dapat mengetahui siapa kompetitormu dan tujuan mereka, sebenarnya bisa dilakukan dengan mudah. Caranya adalah dengan mengecek website dan juga social media mereka. Cari tahu apa saja produk dan servis yang mereka tawarkan. Beberapa pertanyaan yang bisa kamu cari tahu, diantaranya:
- Apakah sama seperti bisnismu?
- Seberapa sering mereka mempublish konten baru?
- Apa saja kategori content yang mereka produksi?
- Bagaimana dengan tone of voice yang mereka gunakan?
- Lalu tipe content apa saja yang bagus dalam bisnis mereka?
- Apakah berbasis teks, disertai juga dengan podcast, e-book, atau video?
- Bagaimana dengan panjang contentnya, apakah tipe content pendek sekitar 500 kata, atau justru tipe content panjang hingga 1000 kata?
- Untuk pendistribusian content, social media apa saja yang mereka gunakan?
- Postingan seperti apa yang mendapatkan likes dan comments yang banyak?
Informasi-informasi ini akan sangat berguna bagi kamu dan memengaruhi content marketing yang perlu kamu jalankan.
Mengumpulkan data dengan menggunakan tools
Setelah menelusuri blog ataupun social media dari kompetitormu. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses pengumpulan data terkait website dan content performance mereka. Cara untuk melakukannya tentu akan sulit dilakukan secara manual. Kamu memerlukan bantuan tools SEO. Tools yang bisa kamu gunakan secara free adalah Semrush dan Ubersuggest. Tapi, berhubung menggunakan free access, terdapat limit harian pencarian yang dapat kamu lakukan.
Beberapa hal yang perlu kamu cari, yaitu berapa nilai Domain Authority (DA) dari website kompetitormu? Semakin tinggi score DA, maka semakin mudah untuk kamu mendapatkan peringkat yang lebih tinggi untuk keywords yang kompetitif. Bagaimana dengan SEO performance-nya? Cari tahu juga content apa saja yang mendapatkan traffic tinggi dan masuk dalam top pages Google.
Meningkatkan content strategy berdasarkan hasil analisis
Langkah terakhir dari competitive content analysis adalah mengaplikasikan learning yang kamu dapatkan dari hasil analisis kompetitor pada content strategy milikmu. Entah itu dari penemuan keywords yang mendatangkan pageviews tinggi ke blog competitor, panjang tulisan content, hingga category dan topik yang target audience sukai. Di luar itu, masih banyak penemuan dari analisis kompetitor yang bisa kamu terapkan untuk menyukseskan content marketing.
Kesimpulan
Mengingat pentingnya analisis kompetitor, penting sekali untuk melakukannya guna memberikan insight yang dapat kamu aplikasikan pada content strategy kamu. Dari segi periode waktunya, idealnya analisis konten kompetitif dilakukan per 3 bulan sekali.
Ingin tahu lebih banyak tools yang bisa membantumu dalam melakukan analisis kompetitor? Cek content-nya di BCM di kategori tools, ya.
Artikel terkait lainnya: