Definisi Content Marketing
Konten sudah menjadi bagian penting yang tak terpisahkan dari strategi pemasaran. Untuk itu, bukanlah lagi hal yang mengherankan kalau saat ini profesi di bidang content marketing banyak dicari dan juga diminati.
Secara garis besar, content marketing merupakan strategi yang mengkreasikan pesan (teks, gambar, video, maupun audio) relevan, bernilai, serta menarik yang dapat menarik perhatian audience untuk melakukan tindakan.
Meskipun tujuan akhir dari konten adalah mengarahkan pembaca untuk melakukan konversi ataupun sharing, tapi efektif konten bukanlah sekedar konten click bait yang hanya mengundang rasa penasaran saat membaca judulnya. Melainkan juga memberikan informasi yang dapat memberikan pengetahuan baru atau solusi.
Langkah Awal adalah dengan Melakukan Riset
Sebagai langkah awal dan esensial yang perlu dilakukan dalam content marketing adalah riset. Melalui riset, kita dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh audience. Melalui riset, kita dapat memberikan informasi yang berkualitas.
Content Marketing = Content + Social + Search
Tiga elemen inilah yang membangun content marketing. Tanpa kehadiran salah satunya, strategi pemasaran yang kita lakukan tidak akan sukses. Contohnya:
-> Konten yang kita buat sudah berkualitas, tapi ternyata tidak dimaksimalkan dari segi media sosialnya. Hasilnya, tidak akan dapat menarik perhatian audience.
-> Konten kita sudah berkualitas, tapi ternyata topiknya bukanlah yang audience cari. Jadinya juga tidak akan meningkatkan pageviews. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan riset yang mendalam.
7 Pondasi Content Marketing
via unsplash.com
Seperti yang diungkap oleh Sonia Simone, selaku Chief Content Officer Rainmaker Digital, dalam kelas The Strategy of Content Marketing Coursera, ada 7 pondasi ‘7A Framework’ yang dilakukan oleh Brian Clark, selaku CEO dari Rainmaker Digital untuk menjadi seorang content marketer sukses.
1. Agile
Tahap ini merupakan tahap dimana kita mulai menyusun unsur-unsur pendukung konten. Dari mulai beradaptasi dengan tools yang mendukung riset, seperti Google Keyword Planner, Moz, & Google Trends.
Membuat konten, hingga melakukan riset berkelanjutan dengan turut memerhatikan feedback dari audience. Dalam prosesnya, pasti ada trial & error, tapi dengan demikian kita dapat memproduksi konten yang berkualitas dan dicari audience.
2. Authentic
Menonjolkan keunikan melalui komunikasi yang baik dan friendly . Bagaimana cara untuk menjadi autentik? Caranya adalah dengan mengenal lebih dalam audience melalui riset.
3. Attention
Saat ini, kita semakin mudah terdistraksi. Untuk itu, dibutuhkan headlines yang dapat menarik perhatian sehingga mengundang pembaca untuk melihat konten kita lebih jauh. Diperlukan juga CTA (Call to Action) yang jelas. Bentuknya bisa berupa cerita, detail, ataupun metafora.
4. Audience
Audience adalah sumber ide terbaik untuk produk baru atau topik untuk kontenmu. Ada berbagai role dari audience, mereka bisa merupakan konsumen setia, atau hanya penikmat konten yang kamu buat dan membagikan pada teman-temannya, tapi tidak tertarik untuk membeli produk yang kamu tawarkan. Ini merupakan istilah yang menggambarkan sebagai customer kedua.
5. Authority
Hal ini berarti kita mengetahui apa yang kita bicarakan dan dapat membantu audience dalam memecahkan permasalahan mereka. Seperti yang diungkapkan oleh Matt Cutts, Head of the Google Web Spam Team, “To rank well, build a site so fantastic that it makes you an authority in your niche.”
6. Action
Merupakan bentuk tindakan yang persuasif (copywriting). Tuliskan hal-hal yang memotivasi audience sehingga mengambil tindakan yang spesifik. Contoh tindakannya, seperti melakukan pembelian, registrasi , hingga memberikan donasi untuk organisasi non-profit.
7. Acceleration
Memilikirkan hal yang tidak pernah terpikirkan. Seperti menjalin kerjasama dan bersikap baik pada orang lain. Siapa yang tahu dalam beberapa tahun ke depan bisa menjadi rekan kerja dan bisnis.
Secara keseluruhan, untuk dapat menjadi content marketer yang sukses kita perlu melakukan riset, mem-publish, optimize, connect, dan beradaptasi. Siap untuk menerapkan ke-7 pondasi content marketing di atas?