Ketika menggunakan social media seperti Instagram dan Facebook, content videolah yang kini mendominasi isi timeline kita. Bahkan social media seperti Tiktok mengkhususkan platformnya sebagai platform content video. Sebenarnya hal ini tidak dipungkiri karena semakin banyak orang yang lebih suka melihat content secara visual, dibandingkan membaca content dalam bentuk teks.
Nah, untuk kamu yang tertarik untuk membuat video content, di bawah ini ada beberapa tips yang akan membantu kamu membuat content video. Yuk, mari sama-sama kita simak teman-teman BCM!
1. Membuat rencana dan melakukan riset
Sebelum membuat konten video, kita perlu lebih dulu menentukan tujuan video yang akan kita buat agar bisa mencapai hasil yang diinginkan. Setelah menentukan tujuan video yang akan dibuat, saatnya menentukan topik yang akan dibahas dengan melihat kebutuhan audience.
Selanjutnya, pilih jenis video yang akan dibuat, dan sesuaikan dengan kebutuhan video serta pendukungnya seperti pengambilan gambar, animasi atau editingnya.
Terakhir adalah menentukan lokasi pembuatan video, apakah merekam video di dalam rumah atau di luar ruangan.
2. Memastikan memiliki lighting/pencahayaan yang cukup
Saat membuat video kamu harus memperhatikan pengambilan cahayanya, jangan terlalu gelap ataupun terlalu terang. Semua harus seimbang agar hasil video yang didapatkan terlihat profesional.
Untuk mendapatkan hasil video tersebut, ada 2 cara yang bisa kamu lakukan, yaitu dari cahaya alami, dengan memanfaatkan sinar matahari dan awan saat siang hari. Cara ini akan membuat video kamu terlihat terang alami.
Kedua, kamu bisa menggunakan lampu studio. Biasanya ini digunakan untuk memproduksi video professional. Perlengkapan tambahan yang bisa kamu gunakan ada flash, softbox, hingga reflactor.
3. Selain visual, pastikan kualitas audio juga jernih
Jangan lupa untuk memperhatikan audio dalam konten video agar kualitas audio bersih, jernih, dan jangan sampai ada audio bocor karna suara di sekitar. Mikrofon yang digunakan bisa berupa mikrofon dari bawaan kamera atau membeli mikrofon eksternal, seperti Mic condenser, Mic dinamis, Mic lavalier. Ketiga mikrofon ini memiliki fungsi berbeda-beda, tinggal dibeli sesuai dengan kebutuhan.
4. Menggunakan software video editing
Setelah konten video selesai diproduksi, saatnya mengedit video agar terlihat lebih menarik dan mudah dimengerti audience dengan menambahkan transisi, warna, judul, intro, hingga subtitle. Ada beberapa software edit video yang bisa kamu pilih, Adobe Premiere Pro, Apple Final Cut Pro, DaVinci Resolve, Corel VideoStudio Ultimate, dan CyberLink PowerDirector.
5. Mempromosikan video
Hal yang tak kalah penting adalah setelah selesai memproduksi konten, kita perlu mempromosikannya agar content tersebut dapat dilihat oleh target audience yang tepat. Baik itu tentang pendidikan, bisnis, atau video seni.
Kamu bisa mempromosikan lewat media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok, dan Youtube. Selain itu, kamu juga bisa membentuk grup dan forum berbeda, seperti Facebook dan Quora.
Kemudian cara terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan mengirim email marketing mingguan kepada audience dengan menyertakan video YouTube terbaru, atau kumpulkan video yang relevan untuk dibagikan tentang topik buletin email tertentu.
Kesimpulan
Proses produksi video memang terlihat cukup kompleks, tapi dengan melewatkannya dan tanpa memiliki strategi, malah bisa membuat content video yang kamu buat tidak maksimal. Jangan lupa untuk mempromosikannya di platform yang sesuai dengan target audience-mu ya. Karena produksi content dan mempromosikannya berjalan beriringan.
Artikel terkait lainnya: