Buat saya yang penting adalah seberapa kuat pesan sampai ke target market. Seberapa kuat copy itu mengubah perilaku konsumennya. Seberapa besar dampaknya terhadap tren yang udah ada.
Punya hobi menulis dan tertarik menjadikannya sebagai karier? Copywriter adalah salah satu profesi yang bisa kamu jadikan sebagai pilihan, karena dibutuhin hampir di semua industri, dari mulai media online & offline, brand, sampai TV.
Secara general, mungkin udah banyak orang yang tahu kalau copywriter itu harus kreatif. Tapi, selain itu gimana sih pekerjaan sehari-harinya? Bekerjanya dengan tim apa saja?
Gregorius Primananda, yang saat ini berprofesi sebagai copywriter di stasiun TV swasta, berbagi pengalamannya selama bekerja dan juga tips untuk teman-teman BCM.
Cek sesi sharing lengkapnya di bawah ini:
Halo mas Gregorius! Boleh diceritain sedikit, perjalanan karir kamu hingga bisa jadi copywriter?
Awalnya dulu saya memulai kerja sebagai reporter di kantor publishing. Abis itu sempet pindah-pindah kantor, masih di seputar dunia publishing juga, tapi sebagai editor. Baru setelah dunia publishing saya mencoba ke media yang lebih besar, yaitu TV Swasta.
Sebetulnya awalnya agak gak sengaja sih jadi copywriter, karena kebetulan waktu lagi cari lowongan aja, dan coba apply lalu keterima. Waktu itu berpikirnya karena basic-nya sama-sama menulis, jadi sempet mengganggap jadi penulis di publishing itu sama dengan copywriter di TV. Eh, ternyata bertolak belakang banget hahaha. Setelah dijalani, baru ngerasain ternyata ada tantangan tersendiri.
Wah, ternyata copywriter di TV itu berbeda dari yang publishing ya. Nah, kalau day to day-nya ketika bekerja apakah berkolaborasi dengan tim lain juga?
Basically kalau day to day saya bekerja dengan tim Promo. Semacam divisi agensi-nya TV. Saya masuk ke tim kreatif, bareng produser & art director. Dengan produser saya lebih provide mereka untuk kebutuhan ATL, seperti bikin script untuk shooting & storyline.
Pas shooting copywriter bertugas untuk direct script di lapangan. Jadi semacam kita arahin tone baca si artisnya, atau penekanan di beberapa line penting. Untuk direct script sendiri, bisa dibilang juga cukup tricky. Kadang artisnya minta ganti script dadakan. Bisa karena mereka susah ngucapinnya, menghafalnya, gak suka dengan gaya bahasanya, dll.
Di situ mau gak mau kita harus bisa handle situation. Karena shooting harus tetap berjalan sesuai waktu. Belum lagi kalau artisnya keburu shooting program lain. Jadi emang harus bisa punya ide spontan yang gak ribet, tapi tetep oke.
Kalau dengan art director saya lebih provide untuk kebutuhan, seperti print ad, billboard, dll. Di sini copywriter harus bisa bikin headline yang catchy sesuai target market. Mulai dari tone sporty, glamor, festive, dramatic, dangdut, sampe alay juga musti tau keyword yang pas. Challenging kan? Hahahaha.
Di luar itu day to day juga saya bikin running text untuk kebutuhan promo progam yang tayang reguler setiap harinya. Di sini copywriter harus bisa bikin sinopsis pendek dari setiap program yang menarik dan kalau kebaca gampang keinget. Lagi-lagi agak tricky, tapi kalau udah ketemu polanya, semua akan mengalir saja.
Iya, challenging ya. Bisa dibilang sebagai copywriter harus bisa beradaptasi dengan perubahan mendadak dan siapin ide kreatif baru dalam waktu singkat.
Kalau dari segi copy-nya sendiri, menurut kamu copy yang bagus dan menarik itu yang bagaimanakah?
Kalau ngomongin copy yang bagus dan menarik itu sebetulnya subyektif. Kita bisa bilang copy yang singkat, padat, jelas keren, tapi orang lain bisa aja gak nangkep pesannya. Ataupun sebaliknya ada yang suka dengan full copy based tanpa desain grafis yang keren, tapi kalau orang bilang bosen bacanya mau dibilang apa juga.
Buat saya yang penting adalah seberapa kuat pesannya sampai ke target market-nya. Seberapa kuat copy itu mengubah perilaku konsumennya. Seberapa besar dampaknya terhadap tren yang udah ada. Apakah menjadi tren baru? Apakah bisa mengalahkan image produk kompetitor? Apakah bisa menjadi top of mind? Itu yang lebih penting.
Selama menjadi copywriter, hal menyenangkan apa saja yang pernah kamu alamin ?
Bisa ketemu orang dari berbagai macam profesi & background. Pikiran kita juga terlatih untuk terus berimajinasi seliar mungkin, lalu dipilah-pilah sampai lebih mengerucut ke satu key message-nya. Belajar menyukai apa yang mungkin bukan dunia kita. Karena dari situ bisa ketemu batu loncatan yang mengenalkan kita dengan ilmu lain yang juga oke banget buat dipelajarin.
Bagaimana dengan tantangannya?
Tantangan terbesar adalah sering dianggap kerjaannya gampang. Sering banget karena dilihatnya cuman bikin kata-kata, mintanya dadakan atau ada omongan “Gampanglah tinggal ganti kata-kata doang.” Mereka gak lihat journey imajinasi kita.
Mereka gak tahu gimana proses kita memilah dari sekian jutaan kata yang ada di kepala, sampe akhirnya ketemu yang paling pas. Ya, kalau ketemu situasi gini usahain jangan baper aja hahaha. Usahain tetep fokus dan tetap cemerlang.
Ada juga brief gak jelas. Mungkin ini makanan sehari-hari copywriter. Brief gak jelas tapi ngasih deadline mepet. Kalau ketemu situasi gini, menurut saya kuncinya adalah di komunikasi. Kita juga harus bisa ngobrol/ngulik sambil mengarahkan permintaan klien, supaya kliennya sendiri juga tahu apa yang mereka mau.
Noted. Kuncinya, sewaktu berhadapan sama situasi seperti ini tetap fokus dan komunikasi, ya.
Seperti yang udah banyak orang tahu, membuat copy itu gak mudah. Terlebih untuk pemula. Kalo dari pengalaman kamu, adakah tips yang bisa dilakuin pemula sewaktu belajar membuat copy?
Buka Youtube, buka Google. Ketik aja keyword: “best commercial ads” atau “best copywriting ads” dari situ akan ketemu link jawabannya. Kalau lagi di jalanan juga biasain lihat billboard, videotron, sambil mikir “Itu kalau copy-nya diganti yang lebih menarik, apa ya kira-kira?” Jangan takut untuk belajar, jangan takut untuk kritis. Tapi, kritis juga sebaiknya ada isinya jangan asal komentar.
Pertanyaan terakhir, tips mas Gregorius untuk fresh graduates atau beginners supaya bisa lebih memperkuat Cv-nya sewaktu melamar pekerjaan ini?
Cari aja di google “CV for copywriter” udah banyak template yang menarik. Cukup ambil template-nya aja, kata-katanya harus bikin sendiri. Karena yang paling tahu sisi bright side kita, ya kita sendiri. Gak usah minder, yakin sama kemampuan sendiri. Setiap proses pasti ada awalnya. Promosi kemampuan atau kelebihan diri sendiri itu perlu, tapi jangan sampai berlebihan. Stay ori, stay with what you are.
Thank you mas Gregorius! =) Dari sharing session kali ini, banyak insight baru berkaitan dengan profesi copywriter ya teman-teman BCM. Punya pertanyaan lain seputar profesi copywriter? Bisa drop pertanyaan kamu di kolom komentar.
Artikel Inspirasi lainnya: