Inspirasi bisa datang dari mana saja. Kalau kita sudah sadar bahwa di dunia modern perangkat IoT bisa ada di mana-mana, sebenarnya menentukan topik tulisan IoT lebih kepada menentukan area penerapan IoT yang mana yang ingin dibahas.
Perkembangan industri Internet of Thing (IoT), turut mempengaruhi munculnya profesi penulis IoT. Berbeda dari topik general artikel pada umumnya, topik IoT sangatlah spesifik sehingga mengharuskan penulisnya menguasai dengan baik topik tersebut.
Berkaitan dengan topik IoT, kali ini BCM berkesempatan untuk mewawancarai mas Gombang. Beliau sudah lama malang melintang dalam dunia kepenulisan, terutama topik science dan IoT. Untuk memberikan insight kepada teman BCM yang tertarik untuk menjadi seorang penulis IoT, mari simak wawancara dengan mas Gombang berikut.
Baca juga: 7 Tools Free untuk Mencari Ide, Menulis, Hingga Mempublish Content
Hi mas Gombang. Bagaimanakah perjalanan karir mas Gombang sehingga bisa memiliki ketertarikan untuk menjadi penulis technology & science?
Ketertarikan ini tidak lepas dari latar belakang pendidikan, minat, dan pekerjaan yang saya jalani. Saya dulu kuliah di jurusan fisika di FMIPA. Jadi secara umum saya sudah suka dan punya pengetahuan dasar tentang teknologi dan sains.
Kemudian saya bekerja sebagai wartawan di bidang teknologi informasi lebih dari 15 tahun, yang memberikan wawasan lebih jauh tentang penerapan teknologi dan sains. Sebagai wartawan, saya harus dapat menulis topik teknologi dan sains untuk pembaca awam.
Banyak yang beranggapan topik IoT itu berat. Dari sudut pandang mas Gombang apa sih yang membedakan topik ini dengan topik general lainnya? Apakah dalam menulis artikel IoT memang lebih memakan waktu?
Mungkin dianggap berat dan berbeda karena merupakan topik teknis dan niche, dan relatif jarang dibahas. Jadi pengetahuan tentang IoT itu sendiri masih terbatas di kalangan industri dan praktisi, dan tidak banyak diketahui oleh masyarakat awam.
Tapi saya kira, dengan semakin banyaknya penerapan IoT yang lebih membumi dan ditemui di kehidupan sehari-hari, IoT akan lebih terasa akrab dan informasi tentang topik ini akan lebih mudah ditemukan.
Ada yang bercanda IoT berarti “just put chip on it”. Tanamkan chip di dalam suatu barang, misalnya kulkas, bis kota, kamera CCTV, jadilah Internet of Things (IoT). Tentunya ini penyederhanaan. Tapi mungkin buat sebagian orang agak susah membayangkan chip yang ditanam di mana-mana dan terhubung dengan jaringan/Internet.
Buat saya pribadi, menulis secara umum tetap tidak mudah meskipun sudah berkarir sebagai selama belasan tahun. Tapi saya kira soal memakan waktu, tergantung latar belakang dan pengalaman juga.
Kalau sebelumnya sudah berpengalaman dalam bidang IoT baik dalam meliput, menulis, apalagi jadi praktisi, tentunya akan bisa menulis lebih cepat. Bisa belajar bahan tulisan dengan lebih cepat atau fokus ke proses menulisnya itu sendiri.
Berkaitan dengan inspirasi topik tulisan IoT, bagaimana cara mas Gombang mendapatkan inspirasinya?
Inspirasi bisa datang dari mana saja. Kalau kita sudah sadar bahwa di dunia modern perangkat IoT bisa ada di mana-mana, sebenarnya menentukan topik tulisan IoT lebih kepada menentukan area penerapan IoT yang mana yang ingin dibahas.
Kadang-kadang klien meminta untuk fokus di penerapan IoT di sektor tertentu. Jadi idenya disesuaikan dengan permintaan klien. Kalau topiknya bebas saya tentukan sendiri, saya lebih suka menyorot topik yang kira-kira bisa langsung dirasakan oleh lebih banyak orang, misalnya consumer IoT, atau topik yang terkait seperti Smart City.
Untuk tetap mendapatkan update informasi tentang IoT, apakah ada website atau akun socmed IoT yang mas follow?
Saya membaca banyak website teknologi, tapi tidak ada yang khusus tentang IoT. Tidak ada juga akun media sosial khusus yang saya ikuti soal IoT untuk mendapatkan ide tulisan. Tetapi buat hiburan, ada satu akun Twitter, @InternetofShit, yang menurut saya cukup membuka wawasan soal masalah yang mungkin muncul dengan penerapan IoT.
Selain menulis artikel, mas Gombang juga berpengalaman menulis whitepaper. Biasanya dibutuhkan waktu berapa lama untuk membuat 1 whitepaper bertema IoT?
Sebenarnya meskipun saya sudah sering menulis tentang IoT, saya menulis whitepaper tentang topik lain (masih tentang teknologi). Biasanya saya butuh 3-4 bulan untuk menyelesaikan whitepaper. Ini sudah termasuk pengumpulan data, wawancara, dan revisi.
Saya kira kalau misalnya perlu mengerjakan whitepaper IoT selang waktu yang diperlukan juga tidak jauh berbeda.
Pertanyaan selanjutnya, adakah perbedaan tema tulisan yang dibuat untuk website article dan brand whitepaper?
Topik untuk artikel website bisa ditujukan untuk bisnis ataupun perorangan/consumer. Sementara whitepaper biasanya merupakan bahan marketing B2B (business to business), jadi topiknya harus menarik perhatian pembaca korporasi.
Untuk artikel buat situs web, biasanya harus lebih ringkas dan padat. Jadi topik yang dipilih harus lebih sempit dan lebih spesifik. Misalnya untuk artikel saya harus memilih fokus ke suatu aspek tentang suatu teknologi jaringan komputer, misalnya khusus di aspek keamanannya atau sektor industri tertentu yang menggunakannya.
Untuk whitepaper kita memiliki ruang lebih banyak dibandingkan dengan untuk artikel. Jadi topik yang dipilih bisa sedikit lebih luas, walaupun tetap harus menentukan fokus agar pembahasan tidak terlalu melebar. Kita tidak hanya bisa elaborasi lebih mendalam tentang suatu topik, tapi bisa membahas topik terkait yang dianggap relevan.
Ketika menulis whitepaper tentang solusi jaringan komputer terkini, saya bisa membahas mendalam aspek teknologinya secara panjang lebar, tapi penerapan bisnisnya di dunia nyata juga bisa dibahas.
Meskipun merupakan bahan marketing, whitepaper lebih bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi, bukan promosi. Topik yang terlalu terang-terangan dan eksplisit “jualan” suatu produk atau layanan sebaiknya dihindari.
Baca juga: 7 Profesi di Bidang Online Marketing untuk Introvert
Untuk penulis pemula yang tertarik menulis topik IoT, adakah tips dari mas Gombang supaya bisa menghasilkan tulisan yang berkualitas?
Tentunya dia harus sudah cukup paham tentang IoT itu sendiri. Selain itu, perlu menyadari juga bahwa penerapan IoT itu bisa di mana saja. Jadi kita mungkin perlu membaca-baca juga soal topik terkait. Misalnya, penerapan IoT dalam Smart City juga butuh pengetahuan tentang konsep perkotaan itu sendiri, sementara bila IoT dalam industri perlu tahu juga misalnya, sektor manufaktur, paling tidak garis besarnya.
Kalau bingung dengan bahan yang hendak ditulis, jangan segan-segan bertanya kepada orang-orang yang kira-kira paham, termasuk pada klien.
Meskipun topik IoT mungkin berat secara teknis, tetap usahakan agar dapat menulis dalam bahasa yang mudah dipahami. Saya kira di sini pentingnya menguasai dan mencerna bahan tulisan.
Tentunya sebagai penulis, tidak kalah penting juga memperhatikan teknik menulis itu sendiri. Misalnya bagaimana memilih judul dan kalimat yang memikat, bagaimana membuat tulisan yang jelas, runtut, dan menarik. Kalau soal ini saya sendiri juga masih terus belajar.
Terima kasih sharing pengalaman dan juga ilmu-ilmunya mas Gombang. Sukses selalu untuk karirnya!
Dari pengalaman dan tips yang mas Gombang share di sini, apakah kini kamu lebih siap untuk meniti karir di bidang ini? Dapatkan informasi lainnya terkait content dalam artikel-artikel BCM lainnya.
Artikel inspirasi lainnya: