Kalau bicara itu ibarat kita sharing sesuatu, nah nulis ini ibarat waktu kita belajar atau nambah ilmu.
Pernah menyaksikan acara Cuap Cuap Cuan di CNBC? Pastinya kamu tidak akan asing dengan narasumber BCM kali ini. Meski sudah disibukkan dengan berbagai kegiatan sebagai financial planner, Aulia Akbar, atau yang akrab disapa Akbar, aktif juga menjadi seorang penulis finansial dan bisnis.
Ditengah-tengah kesibukannya, mas Akbar bersedia meluangkan waktunya untuk sharing pengalamannya di sini. Penasaran bagaimana awal karir mas Akbar hingga caranya untuk menjaga keseimbangan karirnya sebagai financial expert dan juga penulis? Berikut cerita lengkapnya teman BCM!
Selain menjadi financial planner and educator, mas Akbar juga aktif menjadi penulis, content strategist, dan editor. Untuk karir awalnya, lebih dulu manakah yang mas jalani?
Karir pertama saya justru di bidang public relations. Waktu itu, saya menjadi seorang intern dan diperpanjang di salah satu badan pemerintah non-departemen. Setelah itu, saya melanjutkan karir menjadi wartawan. Kurang lebih saya menekuni karir inii selama 2,5 tahun. Setelah itu, saya kembali lagi ke PR. Mulai dari PR di industri retail, transportasi, sampai startup.
Financial planner itu saya fokuskan setelah saya jadi content creator. Kebetulan waktu itu saya bekerja di startup fintech Singapura. Lambat laun ada ketertarikan untuk jadi financial planner. Karena waktu itu banyak offline event, saya mulai aktif jadi speaker juga. Berkaitan dengan dunia menulis, untuk job desc content juga masih saya jalani sampai sekarang.
Ternyata justru bekerja di bidang PR lebih dulu ya mas Akbar. Baru setelah itu menjadi wartawan, penulis, dan kemudian financial planner.
Saat ini mas Akbar juga sering diundang sebagai pembicara. Hal apa yang membuat mas tertarik tetap berkecimpung sebagai penulis?
Kalau bicara itu ibarat kita sharing sesuatu, nah nulis ini ibarat waktu kita belajar atau nambah ilmu. Ketika nulis kita harus research dan kita harus dengarkan orang juga agar wawasan kita bertambah. Kalau jadi speaker terus tapi ilmunya gak bertambah, maka kita bakalan stuck di kemudian hari.
Dengan banyaknya skill dan profesi yang dimiliki, bagaimana cara mas menjaga balance agar tidak burn out?
Ketika jenuh di nulis, maka saya siaran atau networking. Ketika lelah networking saya fokus nulis. Siaran atau event-event speaking arrangement itu so far saya belom pernah burnout yah.. Malah bisa jadi pelarian.
Jadi kuncinya jika punya karir lebih dari satu, saat jenuh jangan terus memaksakan diri untuk bekerja ya mas.
Berhubungan dengan bidang menulis, menurut mas apa sih kesalahan yang umumnya dilakukan oleh penulis pemula?
Kurang bisa menjelaskan makna dari tulisannya, tulisan yang mereka buat cenderung plain aja, ibarat gak bercerita. Pemula tentu harus banyak explore, dengerin podcast, atau baca buku atau jurnal agar tulisan-tulisan mereka juga bisa bagus.
Baca juga: 4 Tips Menulis Artikel yang Membuat Pembaca Tidak Cepat Berpaling
Saat ini semakin banyak perusahaan yang membuka posisi untuk penulis content finansial, investasi, dan bisnis. Menurut mas, apa yang harus dilakukan pemula yang tertarik dengan topik tulisan ini untuk bisa menghasilkan tulisan yang bagus?
Coba untuk bikin sesuatu yang baru dan belum pernah ada, tapi lewat kemasan yang casual agar gak basi. Content financial, investasi, dan bisnis itu gitu-gitu saja dari tahun ke tahun, gak akan ada yang beda kecuali sentimen atau momentumnya. Kalau kita saja niru content orang lain, kapan mau bikin gebrakan.
Terima kasih mas Akbar atas tips dan sharingnya di BCM! Sukses selalu untuk karirnya, ya.
Untuk teman BCM yang tertarik untuk menjalani 2 karir sama seperti mas Akbar, semoga sharing kali ini bisa memberikan insight baru untuk kamu, ya. Cek juga content BCM lainnya untuk mengasah kemampuanmu terkait content marketing.
Artikel inspirasi lainnya: