Link building jadi salah satu poin esensial dalam SEO. Tapi, kamu udah tahu belum kalau link itu terbagi jadi 2 jenis? Ada yang dinamakan do follow link dan no follow link. Sebagai gambaran, saya akan menjelaskannya dengan menggunakan tokoh Rina, seperti pembahasan mengenai backlink dalam postingan ini.
Dalam postingan sebelumnya, Rina sudah tahu kalau no follow link tidak mempengaruhi ranking dari search engine. Hal ini karena ketika proses crawling dan indexing, search engine tidak memfollow atau mengabaikan halaman web dari link tersebut.
Rina menyadari kalau do follow link itu lebih menguntungkan. Lalu, untuk apa perlu dibuat no follow link? Apa manfaatnya?
Kenapa Harus Ada No Follow Link?
Sebelum mengetahui manfaatnya, saya mau membahas lebih dulu alasan adanya no follow link. Jadi…. sebelum adanya link no follow, banyak orang yang menggunakan black hat SEO dengan spamming link. Untuk itu dibuat no follow. Lantas, apakah link no follow itu tidak berguna?
Berdasarkan informasi yang saya baca dari berbagai sumber, seperti dari reliablesoft.net,
Google memang tidak memfolow no follow links dan tidak menganggapnya sebagai vote. Tapi, no follow link tetap memberikan manfaat secara tidak langsung, yakni meningkatkan traffic pada halaman website dan juga sebagai bentuk branding.
Hal ini sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Tim Soulo, yang merupakan CMO Ahrefs, bahwa Google memberikan nilai untuk beberapa no follow link dari page yang kuat SEO-nya, dibanding follow link dari halaman yang lemah SEO-nya.
Baca juga: Keyword Research & Tools untuk Membuat Konten yang SEO Friendly
Semakin belajar lebih dalam tentang backlink, semakin banyak pertanyaan dari Rina. Bagaimana cara tahu link yang ditautkan pada satu web page itu adalah do follow ataupun no follow?
Mengecek Code HTML
Jawabannya adalah bisa dilihat dari code HTML-nya. Ketika membuka suatu halaman website, kamu bisa mengklik kanan, lalu pilih ‘Inspect’. Jika linknya merupakan no follow, akan ada tulisan rel=“nofollow”. Sedangkan jika tidak ada, berarti itu do follow link.
Sebagai contohnya:
Pertama, saya save linknya dalam bentuk do follow link. Tampilan HTML code-nya seperti ini:
<a href=”https://belajarcontentmarketing.com/serba-serbi-content-marketing/” target=”_blank” rel=”noreferrer noopener”><em>content marketing</em></a>
Saat saya save do follow link, code HTML-nya adalah:
<a href=”https://belajarcontentmarketing.com/serba-serbi-content-marketing/” target=”_blank” rel=”noreferrer noopener nofollow”><em>content marketing</em></a>
Menggunakan Extension
Selain lewat code HTML, ada cara yang lebih praktis untuk mengecek link do follow & no follow. Kamu bisa menggunakan extension, seperti:
Dengan menggunakan extension ini saat membuka web page, kamu akan langsung tahu link tersebut do follow atau no follow. Jika ada strip merah di sekitar link (seperti contoh di bawah ini), menandakan link tersebut adalah no follow. Jika tidak ada, berarti do follow link.
Kesimpulan
Walau do follow link merupakan tujuan dari para pembuat content, tapi no follow link secara tidak langsung juga bisa memberikan manfaat pada website kita. Kapan waktunya menggunakan do follow adalah pada website yang kamu percaya 100%, berhubungan dengan content2 yang kamu buat, dan tidak memberikan pengaruh negatif untuk SEO website-mu.