Social media sudah menjadi jembatan untuk mempromosikan produk/jasa dengan lebih efisien dan tepat waktu. Social media juga sudah menghidupkan banyak konten-konten yang relevan dan sesuai dengan selera pasar. Namun, saat membuat konten kita harus memperhatikan tips-tips agar eksistensi konten yang dibuat bisa meningkat. Kita butuh content pillar socmed untuk membantu menentukan pilihan konten yang tepat namun tetap mengandung edukasi dan hiburan.
Sebelum dijelaskan lebih jauh jenis-jenisnya, mari kita simak pengertian content pillar social media berikut ini.
Baca juga: 5 Social Media yang Bisa Kamu Pertimbangkan untuk Memperkenalkan Bisnis & Promosi
Apa Itu Content Pillar Social Media?
Content pillar socmed adalah topik utama yang digunakan untuk mengembangkan seluruh isi konten social media suatu perusahaan ataupun brand. Pada umumnya content pillar mencakup pada tema besar.
4 Content Pillar Social Media
Dari segi jenis-jenisnya, content pillar terbagi menjadi 4 jenis.
1. Promotional
Seperti namanya, konten promosi dibuat untuk mempromosikan produk/jasa agar bisa menarik perhatian target audience. Contoh konten promosi yang menunjukkan kualitas produk adalah brand Steincookware, salah satu perusahaan alat memasak. Di dalam content TikTok dijelaskan spesifikasi dari produk, tapi dengan cara yang tidak membosankan.
2. Entertainment
Pada umumnya, audience lebih suka melihat atau mendengar cerita-cerita yang menghibur dibandingkan konten yang terlalu hard selling. Hal ini sejalan dengan tujuan content pillar ini, yaitu menghibur audience melalui konten yang dibuat di social media. Bisa berupa konten meme, kuis, giveaway, hingga challenge yang bertujuan untuk memperkenalkan perusahaan atau brand ke audience. Entertainment content harus dibuat sekreatif mungkin tanpa menghilangkan identitas brand.
Optika Lunett salah satu produk kacamata yang membuat konten unik dan berbeda dari brand lainnya. Fokus konten Optika Lunett membahas karyawan Jakarta yang disajikan dengan autentik sehingga sangat relate sama kehidupan anak muda di ibu kota. Di video ini Optik lunette menjelaskan perbedaan transportasi yang digunakan karyawan Ibu Kota Jakarta
Konten-konten tersebut dibuat untuk menarik engagement dan perhatian audience tanpa menunjukkan bahwa mereka sedang mempromosikan produk kacamata.
Baca juga: 7 Cara Menarik Audience dengan TikTok Marketing
3. Educational
Perusahaan atau brand harus bisa menunjukkan kelebihannya pada audience pada saat mengeluarkan produk. Mereka harus membuat content pilar social media dengan fitur-fitur mengedukasi audience agar tahu manfaat produk/jasa yang digunakan, cara menggunakannya, hingga cara mendapatkan produk/jasa tersebut.
Contohnya pemilik akun TikTok @mudacumasekali. Di mana dia aktif membuat konten edukasi yang berfokus pada cara menjadi content creator. Selain membuat konten tips-tips, dia juga aktif membuat konten cara berbisnis online yang mudah dan efisien.
Di video ini dia menjelaskan cara memaksimalkan social media secara efektif bagi content creator.
4. Conversational
Dengan bantuan content pilar social media ini, dinilai lebih mampu meningkatkan peluang audience untuk melakukan konversi. Hingga tidak menutup kemungkinan pada akhirnya membuat mereka tertarik membeli produk atau menggunakan jasa yang ditawarkan.
Baca juga: 7 Tips untuk Membuat Postingan Instagram Carousel
Dari penjelasan dan jenis content pillar di atas terlihat bahwa semuanya dibutuhkan sehingga kita perlu memaksimalkan penggunaannya, demi bisa meningkatkan content yang sesuai dengan audience namun tidak menghilangkan identitas perusahaan/brand.
Tertarik untuk mempelajari topik social media lebih jauh? Cek content lainnya di BCM, ya.
Artikel terkait lainnya: