“Sudah membuat konten-konten yang berkualitas, tapi traffic-nya tak kunjung naik? “
Meski konten berkualitas merupakan faktor penting untuk dapat menarik perhatian audience, tapi diperlukan juga strategi guna meningkatkan performanya.
Nah, agar strategi yang kita jalankan sukses dan tepat sasaran, ada berbagai content marketing tools, baik itu free maupun berbayar, yang bisa digunakan.
Dari banyaknya tools yang tersedia, saya coba merangkum 18 tools yang direkomendasikan para ahli di bidang content marketing. Langsung saja cek list-nya berikut ini.
-> Organizational tools
-> Tracking & ideation tools
-> Visual content tools
-> Distribution tools
Organizational tools
Google Docs
- Free
Untuk tools yang satu ini rasanya gak perlu lagi penjelasan panjang lebar karena sudah dipakai banyak orang dalam pekerjaan sehari-hari. Google Doc membuat kegiatan menulis, edit & sharing konten jadi lebih praktis dan bisa dilakukan secara real time.

Tersedia pilihan edit, comment, atau cuma sekedar view sebelum membagikan link-nya ke rekan kerja ataupun klien.
Trello
- Free – Paid $9.99/month (Business Class), $20.83/month (Enterprise)
Dari pertama kali kerja hingga saat ini, saya masih menggunakan Trello. Trello sangat amat membantu mengorganisir pekerjaan sehari-hari.

Trello memakai istilah card untuk mengkategorikan hal-hal yang kita dan tim kerjakan. Di dalam setiap card itu ada fitur member, label, due date, dan attachment.
Airstory
- Free – Paid $6.47/month (Business)
Ketika memiliki banyak konten yang harus diorganisir, terkadang bisa cukup memusingkan karena membuat kita harus membuka banyak tab sekaligus. Sebagi solusi, bisa dengan menggunakan AirStory.

Ada kolom di sebelah kiri yang berisi projek-projek yang dikerjakan, dan di sebelah kanan tempat untuk mengerjakan konten baru. Jika membutuhkan referensi atau mencari file lama yang dibuat, bisa dengan mengetikkan keywords dan tag.
Kemudian, jika ingin ditampilkan di projek yang tengah dibuat tinggal drag kontennya ke kolom utama. Seperti yang terlihat di gif projek blog saya ini. Konten yang kita buat pun bisa di-share ke Google drive maupun email.
Tracking & ideation tools
Google Analytics
- Free
Untuk mengetahui bagaimana performa setiap page dari website kita diperlukan bantuan tracking tools. Salah satu tools yang wajib digunakan, yaitu Google Analytics (GA).

GA bukan hanya dapat membantu kita untuk mengetahui traffic keseluruhan, tapi juga audience behaviour, user explorer, hingga perangkat device (mobile atau dekstop) yang digunakan audience.
NeilPatel.com – Ubbersuggest
- Free – Paid IDR 180 ribu/month (Pro)
Walaupun Ubbersuggest sudah tersedia dalam versi Pro, tapi menurut saya yang versi gratisnya masih cukup oke.

Terutama untuk pemula dan pemilik blog personal. Di sini kita bisa mencari keywords, ide konten, sampai menganalisa suatu website, seperti top pages-nya, top keyword, serta jumlah backlinks-nya.
MozBar
- Free

MozBar merupakan browser extension yang diluncurkan oleh Moz. Dengan menggunakan fitur ini kita dapat mengecek website sendiri maupun website competitor dilihat dari poin Page Overlay (PA), Domain Authority (DA), Linking Domains,Inbound Links, dan Spam Score-nya.
Ahref
- Paid/month $99 (Lite), $179 (Standard), $399 (Advanced), $999 (Agency)
Ahrefs merupakan tools yang saya gunakan di kantor. Menurut saya Ahrefs merupakan paket lengkap.

Dengan tools ini, saya bisa mengetahui konten-konten apa saja yang mendapatkan trafik paling tinggi, websites lain yang menjadi competitor, keywords apa saja yang paling banyak dicari, mengecek keyword difficulty, seberapa banyak backlinks yang dimiliki, do follow, dan masih banyak kelebihan-kelebihan lainnya.
Google Trends
- Free
Jika website atau perusahaanmu bergerak dalam bidang media, layanan Google satu ini dapat memberikan ide atau inspirasi konten baru.

Terdapat fitur trending searches, dimana kita bisa mengecek berita apa saja yang tengah populer setiap harinya, dan juga dalam kurun waktu setahun. Selain itu, Google Trends juga bisa digunakan untuk membandingkan kata atau frase mana yang lebih populer.
Google Search Console
- Free
Kita dapat mengecek situs kita dalam pencarian Google dengan menggunakan Search Console. Layanan Google ini akan menampilkan data-data yang berhubungan dengan performa situs hingga memberi tahu page mana saja yang masuk ke dalam Google Discover.

Keunggulan fitur lainnya Search Console, yaitu dapat memberikan kita notifikasi saat ada problem di situs kita, seperti server error ataupun error 404 not found.
Buzzsumo
- Paid/month $99 (Pro), $179 (Plus), $229 (Large), $499+(Enterprise)
Saya belum pernah menggunakan Buzzsumo, tapi setelah mengecek situsnya dan juga beberapa blog menyangkut content marketing, menurut saya tools ini mirip seperti Ahrefs.

Saya pun mencoba fitur gratisnya untuk mengecek keywords ‘content marketing’. Terlihat content apa saja yang mendapatkan engagement yang tinggi di social media. Untuk yang juga penasaran dengan perbedaan Buzzsumo dengan Ahrefs, bisa mengeceknya di sini.
Visual content tools
Adobe Photoshop
- Paid

Walaupun konten yang kita buat dalam bentuk teks, tapi diperlukan juga dukungan visual berupa gambar untuk lebih menyampaikan maksud dari tulisan yang kita buat, ataupun agar pembaca tidak merasa jenuh hanya dengan membaca teks saja. Seringkali, kita perlu mengeditnya agar gambar tersebut terlihat menarik dengan menggunakan Adobe Photoshop.
Canva
- Free – Paid $9.95 (Pro)

Tidak mahir menggunakan Photoshop? Ada Canva yang bisa membantu memberikan tampilan visual yang menarik. Tersedia berbagai template yang dapat digunakan oleh pemula sekalipun untuk membuat desain gambar dalam waktu singkat.
Mixkit
- Free

Jika konten yang dibuat membutuhkan visual berupa video, site yang satu ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber mencari klip video gratis. Selain itu, ada juga stock musik gratis untuk disisipkan ke dalam video.
Infogram
- Free – Paid/month $19 (Pro), $67 (Business)

Untuk yang membutuhkan visual pendukung data-data ataupun infografis, bisa mengecek Infogram. Saya pribadi belum pernah menggunakan platform ini. Tapi, begitu iseng-iseng mencoba membuat timeline dengan Infogram, rasanya membuat infografis jadi lebih mudah dan praktis.
Biteable
- Paid $15 (Starter plan), $29 (Plus plan), $49 (Unlimited plan)

Platform ini juga menawarkan video template untuk melengkapi isi kontenmu.Template yang tersedia ada beragam, bisa digunakan untuk keperluan edukasi, bisnis, membuat promo, review, ataupun untuk membuat portfolio.
Distribution tools
MailChimp
- Free – Paid/month $9.99 (Essentials), $14.99 (Standard), $299 (Premium)

MailChimp merupakan layanan yang berfokus pada email marketing. Selain fungsi utamanya mengirimkan email kepada member atau customer yang sudah subscribe, tools ini juga bisa digunakan untuk membuat campaign, serta dapat diintegrasikan dengan social media.
Hootsuite
- Paid/month AUD 25 (Professional), AUD 129 (Team), AUD 675 (Business)
Untuk meningkatkan traffic atau awareness, perlu dimaksimalkan juga marketing dari segi social media-nya.

Hootsuite akan mempermudah kita dalam mengelola sosmed, baik itu Facebook, Twitter, ataupun Instagram. Platform ini juga membuat kita dapat mengetahui postingan mana sajakah yang mendapat engagement tinggi.
Buffer
- Free – Paid/month $15 (Pro), $65 (Premium), $99 (Business)
Fungsi Buffer sama seperti Hootsuite, yakni untuk menjadwalkan dan menganalisa postingan di social media.

Tapi, dikutip dari artikel Zapier.com yang ditulis oleh Joseph Genest, Buffer sangat cocok digunakan oleh perusahaan atau organisasi yang baru saja merintis bisnis atau campaign media social, sementara itu Hootsuite merupakan pilihan tepat untuk organisasi besar yang memiliki banyak tim.
Pernah menggunakan content marketing tools di atas? Atau punya pengalaman menggunakan tools lain?